Rabu, 25 Agustus 2010

Gates, Doris. 2005. Blue Willow kisah sebuah piring. Yogyakarta : Liliput.

Hanya di mata Janey piring itu tampak sempurna. Hanya pada Janey piring itu mempunyai kekuatan untuk mewudujkan sesuatu yang membosankan menjadi indah. Hanya kepada kehidupan kosong dan menjemukan piring itu menimbulkan perasaan kagum dan gembira. Dengan membungkuk di atas piring itu, Janey dapat merasakan keteduhan pohon-pohon willow. Dapat didengarnya gemericik sungai kecil ketika airnya mengalir di bawah jembatan yang melengkung.
Piring tersebut menceritakan tentang seorang putri Cina yang mencintai leleaki miskin yang tampan. Setelah mengetahui hal tersebut, ayah sang putri mengurunya di sebuah menara. Sang tampan berhasil membebaskan putri itu, dia mengajaknya ke sebuah Pulau terpencil. Ayah sang putri mengetahuinya dan akhirnya berencana akan membunuh mereka. Tetapi, ketika sampai di sana, sepasang kekasih itu telah berubah menjadi sepasang burung.
Janey sedang melamun di undakan tangga pondok kecilnya. Seorang gadis kecil dengan bayi yang berada di gendonganya baru saja keluar dari rumah keluarga Romero. Rumah yang berada di seberang jalan rumah keluarga Larkin (keluarga Janey). Gadis Meksiko yang menggendong bayi itu sampai di hadapan Janey. Gadis yang bernama Lupe itu bersama adiknya yang bernama Betty telah berkenalan kepada Janey. Saat itu juga Jeney segera menunjukkan piring willow kepada Lupe. Lupe mengatakan bahwa gambar pohon willow yang terdapat di piring tersebut tidak sama persi seperti pohon willow yang pernah dilihatnya di tepi sungai.
Suatu ketika Lupe mengajak Janey untuk pergi ke pekan raya bersama keluarganya. Dia berkata bahwa ketika hari pertama seperti ini, kita tidak perlu membeli tiket masuk. Setelah Nyonya Larkin memastikan itu semua kepada Nyonya Romero, di kemudian memberi Janey uang 5 sen yang dibundel dengan sapu tangan. Sesamapinya di sana, Janey tertarik pada sebuah ruangan yang penuh dengan buku. Tetapi ketika Lupe menawarkan kepada Janey untuk naik komidi putar, Janey tak tega untuk menolak pemberian Lupe. Ia akhirnya meninggalkan tempat itu.
Keesokan harinya pondok keluarga Larkin kedatangan seseorang yang ternyata bernama Bounce Reybum. Dia datang kesana hanya untuk menagih sewa pondok. Paginya Janey mengajak ayah dan ibunya untuk pergi ke sungai di mana pohon willow itu tumbuh, persis kata Lupe. Disana mereka menikmati makan siang dari hasil memancing ikan lele di sungai.
Ketika kedua orang tua Janey tertidur di tepi sungai, Janey memustukan untuk berkeliling. Dia kemudian berjlan menyeberang jembatan, diapun sampai di sebuah tempat yang persis seperti dilukiskan dalam piring willow. Ternyata yang tinggal di rumah itu adalah Bounce Reybum bersama anjing kesayanganya Si Gawat. Tetapi sayngnya Bounce menuduhnya sebagai seorang pencuri. Tentu saja Janey tidak suka disebut sebagai pencuri. Terjadilah keributan antara mereka berdua. Tiba-tiba datanglah seorang lelaki bertubuh tinggi dan berbahu lebar. Orang itu bernama Nils Anderson (pemilik pondok yang ditinggali Keluarga Larkin). Pak Anderson memepersilahkan Janey untuk mengambil 12 butir telur dari peternakan miliknya.
Hari ini Janey harus berangkat ke sekolah kamp. Padahal dia sangat ingin bersekolah di sekolah biasa seperti layaknya anak-anak lainya. Disekolah itu Janey bertemu dengan gurunya yang tidak seburuk yang dia kira. Wnita yang bernama Nona Peterson itu sngat ramah kepada Janey bahkan diapun setuju ketika Janey menyebut katak berduri dengan sebutan kadal berduri.
Hari ini diadakan perlombaan memetik kapas bagi semua karyawan ladang kapas. Pemenang pertama menerima 125 dollar, kedua 75 dollar, ketiga 50 dollar. Setiap 1 pon kapas yang mereka petikdihargai 95 sen. Mereka boleh membawa 1 orang pembantu. Ayah Janey meminta Tuan Romero untuk membantunya. Jika akhirnya Tuan Larkin memndapat juara 1-3 maka Tuan Romero berhak mendapat 10 dollar dan 5 dollar jika juara 4, 5, dan 6. Tetapi jika tidak medapat juara maka Tuan Romeropun tidak mendapat apa-apa.
Setelah ayah Janey mendapat juara kedua dengan hadiah sebesar 75 dollar, Jney diajak ayahnya untuk berjalan-jalan. Pertama mereka membeli ban baru untuk mengganti ban lama mobil mereka agar dapat melanjutkan perjalanan untuk berbelanja.
Tetapi pada suatu hari, Janey merelakan piring willow itu unutk diserahkan kepada Bounce Reybum sebagai ganti harga sewa rumah karena mereka tidak memiliki uang sama sekai. Apalagi sudah 3 hari ini Nyonya Larkin sakit.
Besok Janey akan meninggalkan pondok itu untuk selama-lamanya. Ia akan pergi meninggalkan Lupe, Nona Peterson juga piring willow yang telah diserahkanya kepada Bounce. Malam ini Janey pergi ke tempat Tuan Anderson, ia ingin sekali melihat piring willow untuk yang terakhir kalinya. Tetapi Tuan Anderson sama sekali tidak mengetahui tentang sewa menyewa pondok tersebut hingga ke piring willow.
Tuan Anderson mengantar Janey pulang ke pondok itu dan dia juga ingin mendengar cerita yang sebenarnya dari Tuan Larkin. Tuan Anderson berjanji akn memecat Bounce besok dan memberikan pekerjaan Bounce kepada Tuan Larkin dengan gaji 75 dollar sebulan, rumah serta susu dan telur untuk lauk sehari-hari.
Janey akhirnya dapat bersekolah di sekolah distrk bersama Lupe. Bounce sekarang tela dipecat dan pekerjaanya diberikan kepada ayahnya. Uang sewa pondok yang berjumlah 15 dollar telah kembali dan dapat digunakan untuk membayar Dokter Piere (dokter yang merawat ibunya ketika sedang sakit).
Suatu hari Tuan Anderson membuatkan sebuah rumah bata adobe (rumah impian Janey) yang berisi 4 kamar dan 1 kamar mandi. Beberapa hari kemudian Janey datang dari sekolah dengan gemira karena ia dan Lupe dipilih oleh Nona Peterson untuk menjadi penari dalam Festival Mei di Weston. Setelah ia pulang dari festival tersebut dia mengetahui rumah barunya yang telah jadi sekarang telah berisi berbagai meubel. Ia pun dapat tinggal selama ia mampu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar